BUKAN SEKADAR TEORI: PRODI SAA UIN KEDIRI CETAK AGEN DIALOG LINTAS IMAN MELALUI AKSI NYATA
FUDA Newsroom – Prodi Studi Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Syekh Wasil Kediri menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga matang dalam pemahaman keberagaman. Sebagai langkah nyata, sebanyak 30 mahasiswa SAA melakukan kunjungan studi ke Mahavihara dan Pusdiklat Buddha Maitreya di Surabaya pada Kamis, (9/10/2025).
Kunjungan ini bukan sekadar lawatan biasa, melainkan sebuah laboratorium lapangan yang dirancang untuk membawa teori toleransi dan dialog antaragama keluar dari ruang kelas. Mahasiswa diajak untuk mengalami, merasakan, dan mempraktikkan secara langsung nilai-nilai luhur perjumpaan dengan umat beragama lain.
Rombongan UIN Syekh Wasil Kediri diterima dengan hangat oleh perwakilan Vihara Buddha Maitreya, Irawan. Dalam penjelasannya, ia memaparkan inti ajaran Buddha Maitreya yang berpusat pada kasih universal.
“Buddha Maitreya mengajarkan tentang kasih; senyuman kasih, wajah kasih, hati kasih, dan perilaku kasih. Dengan demikian, hidup kita akan penuh kasih dan kita akan selalu memberi kasih pada orang lain, sehingga terciptalah kehidupan yang damai dan tenteram,” jelas Irawan.
Lebih lanjut, ia menekankan benang merah yang menyatukan semua ajaran agama. “Sejatinya semua agama mengajarkan kebaikan, hanya dengan model dan ritual yang berbeda, tetapi tujuannya sama, yakni kebaikan untuk seluruh umat manusia,” tuturnya. Pesan ini disambut antusias oleh para mahasiswa yang aktif terlibat dalam sesi dialog.
M. Thoriqul Huda, selaku dosen pendamping, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum pembelajaran yang progresif di Prodi SAA UIN Syekh Wasil Kediri. Menurutnya, pemahaman tentang agama lain tidak cukup hanya melalui teks dan teori.
“Kami ingin mahasiswa kami menjadi agen perdamaian yang sesungguhnya. Untuk itu, mereka tidak bisa hanya memahami teori toleransi, tetapi harus mampu mengalami, merasakan, dan mempraktikkan nilai-nilai keberagaman secara langsung,” ungkap Thoriq.
Ia menambahkan, inisiatif ini juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan jaringan antara institusi akademik Islam dengan komunitas-komunitas agama lain, dalam hal ini Umat Buddha Maitreya.
Kegiatan
yang turut didampingi oleh dosen Prodi SAA lainnya, Abdul Mujib, ini menjadi
bukti bahwa Prodi Studi Agama-Agama UIN Syekh Wasil Kediri secara aktif
membekali mahasiswanya dengan kompetensi praktis dalam dialog lintas iman,
menjadikan mereka lulusan yang relevan dan siap berkontribusi bagi keharmonisan
masyarakat Indonesia.
Kontibutor: M. Thoriqul Huda | Editor:
Fuat Hasan

