Unggul dalam Pengembangan Ilmu Keislaman dan Sosial Keagamaan Berbasis Kearifan Lokal dan Sains di Tingkat Internasional

Contact Info

Jl. Sunan Ampel, Ngronggo, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64129
[email protected]
0354 - 689282

Follow Us

DOSEN STUDI AGAMA-AGAMA UIN SYEKH WASIL KEDIRI ANGKAT ISU IDENTITAS KEAGAMAAN DI FORUM INTERNASIONAL ICRESH 2025

FUDA Newsroom – Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar menyelenggarakan The 4th International Conference on Religion and Social Humanities (ICReSH) 2025 pada Rabu-Kamis (5–6/11/2025). Kegiatan akademik bertaraf internasional ini mengangkat tema “Religion and Social Transformation in the Digital Era” dan dilaksanakan secara hybrid, baik luring di kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar maupun daring melalui Zoom.

Konferensi ini menjadi forum ilmiah global bagi akademisi, peneliti, mahasiswa, dan praktisi untuk mendiskusikan peran agama dalam membentuk dinamika sosial di tengah arus digitalisasi. Ketua Panitia ICReSH 2025, Hardivizon, menyampaikan bahwa perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan dalam kehidupan keagamaan dan sosial masyarakat modern.

“ICReSH 2025 tidak hanya berfokus pada kajian teoritis, tetapi juga berupaya menghadirkan perspektif aplikatif yang dapat menjawab tantangan keagamaan dan sosial di era digital,” ujarnya.

Dosen Program Studi (Prodi) Studi Agama-Agama (SAA) UIN Syekh Wasil Kediri, M. Thoriqul Huda, turut berpartisipasi sebagai pemakalah dalam konferensi tersebut secara daring. Dalam paparannya berjudul “Negotiating Religious Identity in a Multicultural Society in Public Sphere,” M. Thoriqul Huda menyoroti dinamika negosiasi identitas keagamaan di tengah masyarakat multikultural.

“Dalam konteks sosial seperti Kediri, interaksi antarumat beragama berpotensi memunculkan negosiasi bahkan pergeseran identitas. Meski perpindahan identitas kerap bersifat personal, misalnya karena faktor pernikahan, dalam skala komunal hal ini dapat menjadi pemicu ketegangan antar kelompok,” jelasnya.

ICReSH 2025 menghadirkan pembicara dari berbagai negara, di antaranya Muhamad Ali (University of California, USA), Prof. Zulfan Tadjoeddin (Western Sydney University, Australia), Mufutau Olusola Bello, Ph.D. (Ekiti State University, Nigeria), Bibi Jan Mohamed Ayyub (Founder of NOCP & BTSanctuary, Singapore), serta Prof. Peu Ghosh (Hooghly Mohsin College, India).

Partisipasi dosen SAA UIN Syekh Wasil Kediri dalam konferensi internasional ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat jaringan akademik global sekaligus memperkaya perspektif keilmuan dalam studi agama dan masyarakat.

 

Kontributor: M. Thoriqul Huda          |           Editor : Fuat Hasan


Berita Lainnya