DOSEN STUDI AGAMA-AGAMA UIN SYEKH WASIL KEDIRI ANGKAT ISU IDENTITAS KEAGAMAAN DI FORUM INTERNASIONAL ICRESH 2025
FUDA Newsroom – Fakultas Ushuluddin, Adab, dan
Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar menyelenggarakan
The 4th International Conference on Religion and Social Humanities (ICReSH)
2025 pada Rabu-Kamis (5–6/11/2025). Kegiatan akademik bertaraf
internasional ini mengangkat tema “Religion and Social Transformation in
the Digital Era” dan dilaksanakan secara hybrid, baik luring di kampus UIN
Mahmud Yunus Batusangkar maupun daring melalui Zoom.
Konferensi ini menjadi forum ilmiah global bagi akademisi, peneliti,
mahasiswa, dan praktisi untuk mendiskusikan peran agama dalam membentuk
dinamika sosial di tengah arus digitalisasi. Ketua Panitia ICReSH 2025, Hardivizon, menyampaikan bahwa
perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan dalam kehidupan
keagamaan dan sosial masyarakat modern.
“ICReSH 2025 tidak hanya berfokus pada kajian teoritis, tetapi juga berupaya
menghadirkan perspektif aplikatif yang dapat menjawab tantangan keagamaan dan
sosial di era digital,” ujarnya.
Dosen Program Studi (Prodi) Studi
Agama-Agama (SAA) UIN Syekh Wasil Kediri, M. Thoriqul Huda, turut
berpartisipasi sebagai pemakalah dalam konferensi tersebut secara daring. Dalam
paparannya berjudul “Negotiating Religious Identity in a Multicultural
Society in Public Sphere,” M.
Thoriqul Huda menyoroti dinamika negosiasi identitas keagamaan
di tengah masyarakat multikultural.
“Dalam konteks sosial seperti Kediri, interaksi antarumat beragama
berpotensi memunculkan negosiasi bahkan pergeseran identitas. Meski perpindahan
identitas kerap bersifat personal, misalnya karena faktor pernikahan, dalam skala
komunal hal ini dapat menjadi pemicu ketegangan antar kelompok,” jelasnya.
ICReSH 2025 menghadirkan pembicara dari berbagai negara, di antaranya Muhamad Ali (University of
California, USA), Prof. Zulfan
Tadjoeddin (Western Sydney University, Australia), Mufutau Olusola Bello, Ph.D. (Ekiti
State University, Nigeria), Bibi Jan
Mohamed Ayyub (Founder of NOCP & BTSanctuary, Singapore),
serta Prof. Peu Ghosh
(Hooghly Mohsin College, India).
Partisipasi dosen SAA UIN Syekh Wasil Kediri dalam konferensi internasional
ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat jaringan akademik
global sekaligus memperkaya perspektif keilmuan dalam studi agama dan
masyarakat.
Kontributor: M.
Thoriqul Huda | Editor : Fuat Hasan

