KUPAS INTEGRASI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI KONTEMPORER, PRODI TP UIN KEDIRI SUKSES GELAR SEMINAR TASAWUF DAN PSIKOTERAPI SKALA NASIONAL
FUDA Newsroom – Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Syekh Wasil Kediri kembali menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan kajian psikosufistik di Indonesia. Pada Kamis (30/10/2025), bertempat di Auditorium Perpustakaan UIN Syekh Wasil Kediri, digelar Seminar Nasional Tasawuf dan Psikoterapi bertema “Paradigma Integratif Tasawuf dan Psikoterapi Kontemporer: Konstruksi Psikosofistik dan Ekosofisme sebagai Solusi Holistik atas Krisis Eksistensial-Ekologis Masyarakat Modern.”
Turut hadir dalam forum ilmiah ini perwakilan dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Universitas Muhammadiyah Cirebon, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Saizu Purwokerto, UIN Satu Tulungagung, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Waliongo Semarang, UIN K. H. Abdurahman Wahid Pekalongan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Annuqayyah Guluk-gulu Sumenep Madura, UIN Siber Syekh Nurzati Cirebon, dan UIN Syekh Wasil Kediri. Serta tamu undangan perwakilan dari Dinas, Pondok Pesantren, serta perguruan tinggi mitra.
Kegiatan dibuka dengan lantunan lagu-lagu religius oleh Salma, Salwa, dan Paduan Suara UIN Syekh Wasil Kediri yang telah menorehkan prestasi nasional dan internasional. Nuansa spiritual tersebut mengiringi pembukaan resmi seminar yang dihadiri peserta dari berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia.
Wakil Rektor II, Muhammad Muhaimin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara spiritualitas dan ilmu pengetahuan sebagai solusi krisis kejiwaan masyarakat modern. “Materialisme dan pragmatisme telah menimbulkan kegelisahan eksistensial. Pendekatan tasawuf dan psikoterapi menjadi solusi untuk memulihkan keseimbangan jiwa manusia,” ujarnya.
Sementara Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Syekh Wasil Kediri, Prof. A. Halil Thahir, memaparkan konsep ekosufisme dan maqasid syariah sebagai landasan keseimbangan antara manusia, Tuhan, dan alam. “Ekosufisme berangkat dari maqasid syariah dan nilai-nilai universal Islam untuk menjaga keseimbangan kehidupan,” tuturnya.
Tiga narasumber utama turut hadir, yakni Prof. Muhammad Asror Yusuf (UIN Syekh Wasil Kediri), Prof. Muhammad Saleh (UIN Sunan Ampel Surabaya), dan Assoc. Prof. R. Wijaya (Ketua Konsorsium Tasawuf Psikoterapi Indonesia). Mereka membahas integrasi spiritualitas dan sains modern melalui konsep epistemologi tasawuf, neurosains spiritual, dan Grand Spistik yang menekankan kesadaran ekologis sebagai wujud spiritualitas Islam.
Seminar berlangsung interaktif dengan diskusi kritis seputar peran tasawuf dalam menjawab tantangan kemanusiaan modern. Kegiatan ditutup dengan doa dan sesi foto bersama seluruh narasumber dan peserta. Melalui kegiatan ini, Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Syekh Wasil Kediri mempertegas komitmennya dalam membumikan nilai-nilai spiritual Islam ke dalam ranah ilmiah dan kehidupan sosial.
Penulis : Wella Ayu Apriliani | Editor : Fuat Hasan



