MANTAPKAN LANGKAH MENUJU AKREDITASI UNGGUL, PRODI SAA UIN SYEKH WASIL DISUPERVISI ASESOR BAN-PT
FUDA Newsroom - Program Studi (Prodi) Studi Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri tengah menjalani asesmen lapangan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 8 hingga 10 Oktober 2025 ini merupakan bagian dari proses akreditasi untuk menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
Hadir sebagai perwakilan dari BAN-PT adalah dua asesor terkemuka, yaitu
Prof. Abdul Rohman, seorang Guru Besar dari UIN Walisongo Semarang, dan Akhmad
Faozan dari Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
Kegiatan asesmen ini mendapat perhatian penuh dari jajaran pimpinan
universitas. Rektor UIN Syekh Wasil Kediri, Prof. Wahidul Anam, turut hadir
memberikan dukungan. Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya asesmen
ini sebagai tolok ukur akademik, terutama mengingat jejak sejarah panjang Prodi
SAA.
"Prodi ini, yang dahulu bernama Prodi Perbandingan Agama, merupakan
tonggak sejarah berdirinya Universitas Islam Negeri Syekh Wasil Kediri. Oleh
karena itu, kami berharap asesmen lapangan ini dapat menjadi pemicu untuk terus
meningkatkan kualitas," ujar Rektor. Beliau juga menyampaikan apresiasi
kepada semua pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan asesmen ini.
Turut mendampingi Rektor, Wakil Rektor III, M. Dimyati Huda, dan Kepala Biro
Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK), Barnoto, serta para
pimpinan lembaga dan unit penunjang akademik di lingkungan UIN Syekh Wasil
Kediri.
Suasana antusias juga terlihat di kalangan pengelola Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah, mulai dari jajaran dekanat, pimpinan prodi, tenaga kependidikan, hingga
tim borang Prodi SAA yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.
Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif, asesmen ini juga melibatkan
berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) Prodi SAA. Hadir dalam sesi
terpisah para mitra kerja sama, seperti perwakilan dari Sekolah Tinggi Agama
Buddha (STAB), Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Asosiasi Studi Agama
Indonesia (ASAI), dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW)
Jawa Timur. Selain itu, para alumni, pengguna lulusan, dan mahasiswa aktif juga
turut memberikan pandangan dan masukan kepada tim asesor.
Kontributor : M. Thoriqul Huda | Editor : Fuat Hasan

